Obesitas selama masa kehamilan diketahui banyak mempengaruhi kondisi kesehatan pada bayi. Penelitian terbaru menyatakan bahwa kegemukan pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada bayi.
Dalam penelitian ini dilibatkan sekelompok ibu hamil berusia rata-rata 35 tahun yang sudah berada dalam pengawasan peneliti sejak usia kehamilan 16 minggu sampai melahirkan.
Dari sekelompok ibu hamil tersebut telah dilahirkan sepuluh bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan selitar 1,85 kg sampai 4,31kg.
Para peneliti mengamati bagian aorta perut setiap bayi baru lahir sampai usia 7 hari. Bagian yang diteliti ini merupakan arteri yang meluas ke perut. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan dua dinding terdalamnya, yakni intima-media.
Dalam penelitian ini berat badan ibu hamil dikaitkan dengan ketebalan intima-media antara 0,65-0,97. Ibu hamil yang memiliki berat badan yang berlebihan lebih berisiko memiliki bayi dengan ketebalan intima-media yang semakin tebal, terlepas dari berat bayi yang ditimbang saat lahir.
Peningkatan risiko penyakit jantung biasanya ditandai dengan berkembangnya penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis dalam aorta perut.
Pemimpin penelitian, Michael Skilton menyatakan bahwa ketebalan intima-media pada aorta dianggap dapat menjadi ukuran non-invasif untuk mengetahui kesehatan pembuluh darah pada anak-anak.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kaitan berat badan ibu hamil yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung dan stroke pada anaknya kelak.
Sumber: detik.com