Kram dan kesemutan pada kaki juga sering
muncul saat tidur atau duduk dalam satu posisi yang terlalu lama.
Kebanyakan orang memilih untuk menggerakkan kaki atau memijat kaki untuk
menghilangkannya. Kesemutan pada kaki dapat berasal dari banyak
penyebab, termasuk penyakit, diet, dan faktor lingkungan.
Untuk mengetahui lebih jauh apa saja yang dapat memicu kram dan kesemutan, berikut adalah ulasannya:
1. Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan ankle(pergelangan kaki), yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.
1. Hormon
Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan ankle(pergelangan kaki), yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan juga mengganggu aliran darah ke otot, yang menyebabkan kram dari penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.
2. Nutrisi
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).
3. Cedera
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian.
4. Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi.
5. Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah.
Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan cedera tulang belakang atau patah kaki. Bekas luka di sekitar saraf dan arthritis pada tulang belakang atau kaki dapat memicu sensasi abnormal dan kejang otot setahun kemudian.
4. Rheumaotid arthritis
Menurut Merck Medical Library, rheumatoid arthritis dari pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome. Tekanan dari dekatnya pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. Usahakan agar kaki Anda tetap terangkat ke atas untuk meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan menyarankan operasi.
5. Sirkulasi
Neuropati Diabetes merupakan salah satu komplikasi diabetes dengan gejala rasa kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang dapat menyebabkan kesemutan dan kram pada kaki. Keluhan ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf perifer karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (disebut vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot-otot ekstremitas bawah.
Sering kali kram kaki terjadi pada malam
hari dan sangat menyakitkan. Kram biasanya berlangsung kurang dari satu
menit, tetapi bisa juga lebih dari 15 menit. Berikut langkah-langkah
yang bisa diambil untuk mencegah kram kaki.
1. Minumlah 8 gelas air putih setiap hari
Hal ini tidak hanya mencegah dehidrasi,
tetapi juga mengurangi kemungkinan ketidakseimbangan elektrolit dalam
tubuh. Jumlah cairan yang cukup di dalam tubuh harus dijaga, baik
sebelum maupun sesudah beraktivitas berat atau berolahraga.
2. Latihan teratur
Peregangan kaki secara teratur pada
siang hari akan membuat otot rileks dan mencegah kram. Jika kaki kram
terjadi pada malam hari, regangkan kaki Anda secara lembut. Hal ini akan
membantu merangsang aliran darah di kaki.
3. Meningkatkan asupan kalium dan kalsium
Kedua mineral itu penting untuk membantu
mengolah cairan di dalam tubuh. Konsumsi makanan kaya kalium, seperti
pisang, unggas, dan ikan. Penuhi kalsium dengan mengonsumsi yogurt rendah lemak atau susu bebas lemak.
4. Kenakan alas kaki yang tepat dengan sol yang mendukung tubuh dengan baik
Alas kaki atau sepatu berhak tinggi sebaiknya dihindari.
5. Mandi air hangat sebelum tidur
Hal ini akan mengendurkan otot-otot di kaki dan mengurangi kemungkinan kram.
6. Penggunaan selimut tebal
Selimut tebal dapat memberi tekanan pada kaki. Dalam udara dingin, kenakan kaos kaki supaya lebih hangat.
Dari berbagai sumber