Psikosomatik, Gangguan Fisik yang Disebabkan Faktor Psikologis

|| || || Leave a komentar

Psikologi - Waspadalah jika Anda mengalami nyeri dada, sakit kepala, atau sakit maag yang tak kunjung membaik. Akan tetapi menurut hasil pemeriksaan tidak menunjukkan bahwa Anda menderita suatu penyakit atau dengan kata lain Anda dinyatakan normal. Jika Anda mengalami keluhan seperti itu bisa jadi Anda mengalami psikosomatik.

Menurut ahli kejiwaan, dr. Suryo Dharmono, SpKJ (k), pengajar di Departermen Psikiatri FKUI, pada psikosomatik, apa yang dikeluhkan penderita tidak sesuai dengan fakta objektif yang ditemukan pada hasil pemeriksaan medis dan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti cek laboratorium.

Psikosomatik secara harfiah diterjemahkan sebagai berbagai keluhan fisik (somatis) yang disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor psikologis atau psikososial. Keluhan-keluhan ini bisa meliputi sistem pernapasan, kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), kulit, pencernaan, dan urogenital.

Bentuk keluhan pada setiap orang bisa bermacam-macam, tergantung pada sistem tubuh yang diserang. Semua gejala ini sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari serangan emosional atau psikis bertubi-tubi yang datang dari pikiran bawah sadar Anda.

Pada dasarnya, keluhan psikosomatik bergantung pada kemampuan seseorang mengontrol stres. Pada psikosomatik, ketidakmampuan untuk mengontrol stres dipindahkan pada keluhan-keluhan fisik. Tidak heran, ketika sedang stres, orang kerap terserang nyeri di bagian dada, jantung berdebar lebih keras dan kencang, atau mengalami gangguan pencernaan. Makin tinggi tingkat stres, makin berat keluhan yang dirasa.

Penderita psikosomatik biasanya terkait dengan orang-orang yang ambisius, perfeksionis, dan sangat berpatokan pada target. Mereka memang lebih rentan terhadap serangan psikosomatik. Karakter ini akan mempersepsi lingkungan menjadi lingkungan berstres tinggi.

Psikosomatik Bisa Disembuhkan

Walaupun kesannya penyakit kronis, sebenarnya psikosomatik bisa disembuhkan. Hal yang perlu dipahami dulu adalah bahwa dasar dari kondisi psikosomatik ini adalah gangguan kejiwaan yang biasanya adalah gangguan cemas dan depresi.

Psikosomatik bisa dikelola apabila kita mampu mengelola stres. Namun, sama seperti umumnya masalah kejiwaan, kemunculan psikosomatik bisa dikendalikan. Caranya dengan mengelola stres dan mengontrol respons terhadap stres.

Untuk gangguan psikosomatik yang berkepanjangan, biasanya dokter akan meresepkan antidepresan yang sesuai. Tidak seperti obat penenang atau antitesa, obat antidepresan tidak mengakibatkan ketergantungan pada pasien, sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.

Dokter mengobati penyakitnya bukan keluhannya saja. Inilah mengapa sebenarnya pasien harusnya diobati gangguan dasarnya bukan hanya diberikan obat-obat untuk meringankan keluhannya. Kalau hanya diberikan obat-obat untuk meringankan keluhannya saja, maka kondisi ini tidak akan mendapatkan perbaikan yang diinginkan. Selain obat, pasien juga akan diajarkan bagaimana cara mengatasi keluhan-keluhan yang berkaitan dengan psikosomatiknya. Pasien akan diajak memahami bagaimana kondisi psikosomatik bisa terjadi padanya dan bagaimana mengatasi kondisi-kondisi stres kehidupan yang terkait dengan keluhan psikosomatiknya.

Dari berbagai sumber