Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah dapat dibedakan atas:
Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif
sering disebut pengetahuan empiris. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses observasi serta analisis atas data dan fenomena empiris. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain.
Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif
sering disebut pengetahuan matematis. Ilmu ini diperoleh dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan antara konsep-konsep. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah logika formal, matematika, fisika, kimia, dan lain-lain.
Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial
sering disebut pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat diperoleh dengan cara analisis refleksi (pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, logis rasional) dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan seluruh kenyataan.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
Rasa ingin tahu
Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
Tekun (tidak putus asa)
Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
Tekun (tidak putus asa)
Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)